Sabtu, 25 Februari 2012

Hardisk External Buatan Pandeglang - Indonesia

Perangkat keras luar Indonesia


Tekhnologi :
Negara Indonesia-pun tidak mau kalah soal pembuatan perangkat keras luar atau bahasa planetnya Hardisk External..

bahkan Hardisk external ini sudah populer di Nusantara, sebelum Negara NKRI terbentuk..
Hardisk External - Indonesia

Kedudukan Wanita Dalam Pandangan Islam


Di antara masalah yang sering dipersoalkan dalam kepustakaan maupun
forum diskusi, adalah kedudukan wanita dari berbagai sudut pandang dan
perspektif dalam masyarakat. Dalam masyarakat (adat) Indonesia misalnya,
kedudukan wanita berbeda-beda. Perbedaan itu setidaknya disebabkan oleh
dua faktor. Pertama, bentuk dan susunan masyarakat tempat wanita tersebut
berada. Kedua, sistem nilai yang dianut masyarakat bersangkutan. Sebab,
sistem nilai adalah konsep yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar
warga dari masyarakat bersangkutan mengenai apa yang mereka anggap
berharga dalam kehidupan mereka. Sistem nilai ini sekaligus berfungsi
sebagai pedoman kehidupan mereka.
Sementara itu, dalam suatu masyarakat yang dibina berdasarkan ajaran
Islam, otomatis kedudukan wanita sejatinya lebih ditentukan ajaran
tersebut.

Ajaran islam sendiri memberi kedudukan dan penghormatan yang tinggi
kepada wanita, dalam hukum ataupun masyarakat. Dalam kenyataan, jika
kedudukan tersebut tidak seperti yang diajarkan ajaran Islam maka
itu adalah soal lain. Sebab, struktur, adat, kebiasaan dan budaya
masyarakat juga memberikan pengaruh yang signifikan.
Beberapa bukti yang menguatkan dalil bahwa ajaran Islam memberikan kedudukan
tinggi kepada wanita, dapat dilihat pada banyaknya ayat Alquran yang
berkenaan dengan wanita. Bahkan untuk menunjukkan betapa pentingnya
kedudukan wanita, dalam Alquran terdapat surah bernama An-Nisa, artinya
wanita. Selain Alquran, terdapat berpuluh hadits (sunnah) Nabi Muhammad SAW
yang membicarakan tentang kedudukan wanita dalam hukum dan masyarakat.
Pada masyarakat yang mengenal praktik mengubur bayi wanita hidup-hidup,
ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW sangat revolusioner, yakni: "Yang
terbaik di antara manusia adalah yang terbaik sikap dan prilakunya terhadap
kaum wanita". Atau pula: "Barangsiapa yang membesarkan dan mendidik dua
putrinya dengan kasih sayang, ia akan masuk sorga". Kemudian: "Sorga itu
berada di bawah telapak kaki ibu" (hadits).
Dalam catatan sejarah dapat ditelusuri, ajaran Islam telah mengangkat
derajat wanita sama dengan pria dalam bentuk hukum, dengan memberikan hak
dan kedudukan kepada wanita yang sama dengan pria sebagai ahli waris
mendiang orangtua atau keluarga dekatnya. Hukum Islam pula yang memberikan
hak kepada wanita untuk memiliki sesuatu (harta) atas namanya sendiri.
Padahal ketika itu kedudukan wanita rendah sekali, bahkan dalam masyarakat
Arab yang bercorak patrilineal sebelum datang Islam, wanita mempunyai banyak
kewajiban, tetapi hampir tidak mempunyai hak. Wanita dianggap benda belaka,
ketika masih muda ia kekayaan orangtuanya, sesudah menikah ia menjadi
kekayaan suaminya. Sewaktu-waktu mereka bisa diceraikan atau dimadu begitu
saja.
R.a. Kartini
Fisiknya yang lemah, membuat wanita dipandang tak berguna karena ia tak
dapat berperang mempertahankan kehormatan. Pandangan ini tentu saja
merendahkan derajat wanita dalam masyarakat. 
Kedudukan wanita yang rendah itulah, kemudian menjadi 
salah satu hal yang diperangi dan ditinggalkan oleh
ajaran Islam.

Ambil contoh :
Apakah seorang R.a Kartini wanita yang lemah?
apakah Beliau Bodoh?
apakah wanita yang di lecehkan/direndahkan?
atau Wanita yang tidak Penting??

Baik, Kita bisa pelajari lebih lanjut

Menurut ajaran Islam:
1. Kedudukan wanita sama dengan pria dalam pandangan Allah (QS Al-Ahzab:35,
Muhammad:19). Persamaan ini jelas dalam kesempatan beriman, beramal saleh
atau beribadah (shalat, zakat, berpuasa, berhaji) dan sebagainya.
2. Kedudukan wanita sama dengan pria dalam berusaha untuk memperoleh,
memiliki, menyerahkan atau membelanjakan harta kekayaannya (QS An-Nisa:4 dan
32).
3. Kedudukan wanita sama dengan pria untuk menjadi ahli waris dan memperoleh
warisan, sesuai pembagian yang ditentukan (QS An-Nisa:7).
4. Kedudukan wanita sama dengan pria dalam memperoleh pendidikan dan ilmu
pengetahuan: "Mencari/menuntut ilmu pengetahuan adalah kewajiban muslim pria
dan wanita" (Hadits).
5. Kedudukan wanita sama dengan pria dalam kesempatan untuk memutuskan
ikatan perkawinan, kalau syarat untuk memutuskan ikatan perkawinan itu
terpenuhi atau sebab tertentu yang dibenarkan ajaran agama, misalnya melalui
lembaga fasakh dan khulu', seperti suaminya zhalim, tidak memberi nafkah,
gila, berpenyakit yang mengakibatkan suami tak dapat memenuhi kewajibannya
dan lain-lain.
6. Wanita adalah pasangan pria, hubungan mereka adalah kemitraan,
kebersamaan dan saling ketergantungan (QS An-Nisa:1, At-Taubah:71,
Ar-Ruum:21, Al-Hujurat:13). QS Al-Baqarah:2 menyimbolkan hubungan saling
ketergantungan itu dengan istilah pakaian; "Wanita adalah pakaian pria, dan
pria adalah pakaian wanita".
7. Kedudukan wanita sama dengan kedudukan pria untuk memperoleh pahala
(kebaikan bagi dirinya sendiri), karena melakukan amal saleh dan beribadah
di dunia (QS Ali Imran:195, An-Nisa:124, At-Taubah:72 dan Al-Mu'min:40).
Amal saleh di sini maksudnya adalah segala perbuatan baik yang diperintahkan
agama, bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat, lingkungan hidup dan
diridhai Allah SWT.
8. Hak dan kewajiban wanita-pria, dalam hal tertentu sama (QS
Al-Baqarah:228, At-Taubah:71) dan dalam hal lain berbeda karena kodrat
mereka yang sama dan berbeda pula (QS Al-Baqarah:228, An-Nisa:11 dan 43).
Kodratnya yang menimbulkan peran dan tanggung jawab antara pria dan wanita,
maka dalam kehidupan sehari-hari --misalnya sebagai suami-isteri-- fungsi
mereka pun berbeda. Suami (pria) menjadi penanggungjawab dan kepala
keluarga, sementara isteri (wanita) menjadi penanggungjawab dan kepala
rumahtangga.
Menurut ajaran Islam, seorang wanita tidak bertanggungjawab untuk mencari
nafkah keluarga, agar ia dapat sepenuhnya mencurahkan perhatian kepada
urusan kehidupan rumahtangga, mendidik anak dan membesarkan mereka. Walau
demikian, bukan berarti wanita tidak boleh bekerja, menuntut ilmu atau
melakukan aktivitas lainnya. Wanita tetap memiliki peranan (hak dan
kewajiban) terhadap apa yang sudah ditentukan dan menjadi kodratnya.
Sebagai anak (belum dewasa), wanita berhak mendapat perlindungan, kasih
sayang dan pengawasan dari orangtuanya. Sebagai isteri, ia menjadi kepala
rumah tangga, ibu, mendapat kedudukan terhormat dan mulia. Sebagai warga
masyarakat dan warga negara, posisi wanita pun sangat menentukan.

Tulisan yg sama di:

http://muslimahui.my-php.net/?p=7

Rabu, 08 Februari 2012

ORANG MISKIN Bukan Orang Bodoh



PINTAR BUKAN UNTUK ORANG KAYA
Orang Miskin Bukan Orang Bodoh

Pandeglang (KB) - Angka kemiskinan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, masih tinggi atau mencapai 12,01 persen dari total jumlah warga daerah itu 1,2 juta jiwa.”Warga miskin di Pandeglang sekitar 138.004 jiwa, atau 12,01 persen dari total penduduk 1,2 juta jiwa, dan ini masih relatif tinggi,” kata Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi di Pandeglang, Sabtu.Pemerintah Kabupaten Pandeglang, kata dia, akan terus  berupaya mengentaskan kemiskinan itu, atau paling tidak dalam setiap tahunnya bisa dikurangi.Bebagai langkah telah dan terus dilakukan  guna mengentaskan kemiskinan tersebut, di antaranya  melalui program pemberdayaan masyarakat, baik yang dilaksanakan pemerintah kabupaten Pandeglang, maupun bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat.Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Pandeglang Anwar Fauzan menjelaskan, berbagai program digulirkan Kementerian Sosial untuk membantu mengentaskan kemiskinan, di antarannya program keluarga harapan (PKH).Kabupaten Pandeglang, pada 2010 mendapat alokasi bantuan PKH sebesar Rp22 miliar untuk 17.300 kepala keluarga (KK) warga miskin di daerah itu ,Untuk 2011, kata dia, penyaluran pertama sudah dilakukan di beberpa kecamatan, di antaranya di Kecamatan Sidangresmi sebesar Rp8 miliar dan Saketi juga Rp8 miliar.Mengenai nilai bantuan, menurut dia, bervariasi disesuaikan dengan kondisi keluarga dari penerima, namun berkisar Rp600 ribu-Rp1,2 juta.Bantuan PKH, kata dia, diberikan pemerintah guna menanggulangi kemiskinan dengan memotong mata rantai yang menjadi penyebab kemiskinan tersebut.Menurut dia, ada beberapa syarat keluarga yang masuk dalam katagori keluarga harapan di antaranya memiliki anak usia di bawah lima tahun (balita), memiliki anak sekolah atau istrinya sedang hamil.”Dengan adanya bantuan tersebut maka balita bisa diberikan gizi sehingga tumbuh sehat baik jiwa maupun raganya, anak usia sekolah dapat disekolahkan dan ibu hamil bisa diperiksanakan ke bidan atau dokter secara rutin,” katanya.Jika anak balita berkembangan jiwa dan raganya baik maka nantinya akan menjadi anak yang sehat dan cerdas, anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin itu juga bisa disekolahnya sehingga pintar dan memiliki kemampuan.Demikian juga dengan ibu hamil, kalau diperiksanakan secara rutin pada bidan atau dokter maka janinan yang ada dalam kandungan dan ibu yang mengandungnya pun akan sehat yang pada akhirnya bisa lahir dengan selamat.”Kalau masalah-masalah tersebut bisa ditangani dengan baik, maka keturunan warga kuran mampu itu ke depan bisa lebih mampu sehingga kemiskinannya tidak ‘diwariskan’ pada keturunannya dan itulah yang menjadi sasaran dari PKH,” ujarnya.



Selasa, 07 Februari 2012

Taukah Anda Orang Tertua di Pandeglang


Nenek Maemunah yang biasa akrab dipanggil Ambu Unah, berdasarkan data sensus yang dikirimkan ke Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pandeglang, diduga lahir tahun 1867 silam. Oleh karena itu melalui Tim Koordinator Probing Pendalaman dan Pengkajian Data penduduk, BPS Kabupaten Pandeglang pernah melakukan survey langsung ke lapangan guna mengetahui ke-validan data tersebut.
Sungguh sangat luar biasa, di seusia yang ratusan tahun ini, Ambu Unah masih dapat beraktifitas seperti layaknya orang usia 50-60 tahunan. Bahkan, ia masih senang jajan dan jalan-jalan keluar rumah, bermodalkan tongkat bambunya.
Ambu Unah - Orang Tertua Di Pandeglang

Ambu Unah yang mempunyai anak 10 ini, terlihat tidak pikun dan menurut penuturan anggota keluarganya ia tidak pernah mengalami sakit. Semua organ tubuhnya, mata, hidung, mulut, tangan dan lainnya masih berfungsi dengan normal, hanya saja telinganya sudah terganggu, sehingga jika berbincang dengannya harus dengan nada atau suara keras. Dari kesepuluh anaknya ini, yang masih hidup tinggal 5 orang, yaitu Syarif, Agus, Darwati, Samarudin dan Sanawati,” kata Ambu Unah, di rumahnya.
Nenek yang hidup di 5 zaman ini, pada saat dikunjungi tim banyak menceritakan pengalaman hidupnya. Diantaranya ia masih mengingat peristiwa penjajahan Belanda dan Jepang, khususnya saat Multatuli (Belanda) masuk ke Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak, termasuk pembangunan rel kereta yang menghubungkan stasiun Rangkas Bitung-Tanah Abang dan Rangkas Bitung-Labuan, Kabupaten Pandeglang.
Saat ditanya kesaksiannya, pada saat terjadinya letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883, ia hanya mengatakan bahwa pada saat meletusnya Gunung Krakatau yang ia rasakan adalah terjadinya lini (gempa bumi) yang dilanjutkan esoknya dengan hujan es, tuturnya.
Ketika ditanya apa rahasianya bisa berumur panjang, ia hanya menyarankan agar selalu membaca shalawat yang sering ia lantunkan “Allahumma junjung umur, Saumur-umur didunia, Hilang lara datang rohmat ditambah nikmat, Ternyatane Cisadane, Cur mancur Cahaya ti Rosul, Car Muncar Cahaya ti Allah, Laaila Ha Illallah Muhammadarrasulullah”.
Uniknya, menurut penuturan keluarganya, Ambu Unah selalu meminta makanan yang disukainya yaitu Roti, permen dan susu, bahkan menurut pengakuan Darwati (anaknya yang ke delapan, 69 tahun), sehari bisa menghabiskan 2-3 kaleng susu formula dan permen satu toples.
“Kalau susunya sudah habis 2-3 kaleng, nenek sering meminta lagi dan harus dituruti. Kesukaannya makan permen juga tidak bisa dilarang, sehari bisa menghabiskan satu toples permen” lanjutnya.
Nenek yang dikenal dekat dengan masyarakat dikampungnya ini dan kadang-kadang suka diminta bantuannya untuk menyembuhkan penyakit anak-anak seperti panas, kejang-kejang dan sebagainya. Aktifitas kesehariannya, yang paling ia sukai adalah menonton televisi, “Dia paling senang, kalau acara TV belum selesai, TV tidak boleh dimatiin” ujar Samarudin (anak ke kesembilannya).
Saat ditanya, apakah Ambu Unah sering keluar Samarudin menjelaskan “Paling ia keluar ke warung dekat rumahnya untuk membeli permen dan roti. Kami selalu menjaganya, khawatir Ia ngeluyur kemana-mana, pak,” jelasnya, seraya mejelaskan bahwa Ambu Unah ini sulit makan nasi, jikapun ia mau hal itu harus dipaksa.
Menurut anggota keluarganya, sampai sekarang Ambu Unah itu tidak mengenal uang, kecuali uang gobang dan uang sen zaman dulu, ujarnya. Ambu Unah juga tidak pernah sakit, padahal dari makanan ia tidak mengenal ada pantangan, lanjutnya.
Sebagai informasi tambahan saat ini menurut Guinness World Records orang tertua di dunia berusia 114 tahun 357 hari,yang telah meninggal seminggu sebelum ulang tahunnya ke-115-nya. Kama Chinen, warga suatu pulau sub-tropis di Okinawa, Jepang, meninggal pada tanggal 2 Mei 2010. Sementara itu untuk manusia tertua di Jawa Barat adalah Ny. Kasliah (115) asal Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya dan menjadi orang tertua di Jawa Barat dan akan diajukan untuk menjadi orang tertua di Indonesia.
Layaknya, manusia biasa usia 50-60 tahunan, Maemunah seorang nenek dengan usia 143 tahun, warga Kampung Jaha Girang Rt 05/06, Desa Kadu Dodol, Kecamatan Cimanuk, masih terlihat sehat, baik secara fisik maupun mental. Bagaimana keseharian nenek beranak 10 ini, dimata keluarga dan tetangganya ?
Setiap hari, Maemunah yang akrab disapa Mbo Unah menghabiskan waktunya untuk beraktifitas di rumah. Seperti nonton Tv, ngobrol-ngobrol dengan anak dan cucunya, serta aktifitas lainnya, sesekali ia keluar rumah pergi ke warung untuk membeli makanan kesukaannya, seperti roti, permen dan susu.
Anak kedelapannya Darwati (69) mengatakan, setiap hari dari bangun tidur, ema seperti biasa shalat shubuh, lalu langsung nonton Tv, kalau ada tamu ke rumah ia ikut nimrung (ngobrol,red), dan ia juga sering duduk-duduk di teras depan rumah, dan kalau dirasa suntuk ia juga tidak segan-segan ke warung, membeli makanan.
“Kalau sudah nonton Tv, susah pak. Nggak boleh Tv dimatiin sebelum acara Tv habis. Kalau ingin makan atau mandi, biasanya ema minta diantar, kecuali ke warung, kadang diantar, kadang juga pergi sendiri,” kata Darwati, yang ditemui Banten Ekspres, di rumahnya kemarin.
Ia juga mengatakan, tidak ada pantangan makanan untuk ibunya, bahkan kalau makan tidak ada sambel, ia tidak jadi makan. Kalau ikan yang paling disukainya, tongkol dan pindang, sayuran (dedaunan,red), setelah itu minum susu dan makan roti.
“Ema juga suka tidur siang, tapi tidak setiap hari, kadang-kadang saja. Karena keseringanya nongkrong dan ngobrol-ngobrol saja, sambil istirahat di depan teras rumah,” tambahnya.
Diakuinya, walau sudah usia lanjut, wanita dengan keriput disemua bagian tubuhnya itu, semua organ tubuhnya masih berfungsi normal, hanya pendengarannya saja yang kurang. Sehingga jika berbicara dengannya harus dengan suara atau nada lantang dank eras.
Kalau diajak jalan-jalan, katanya, ia pasti mau saja. Jangankan pakai mobil, dibonceng motor-pun ia tidak menolaknya. Bahkan, beberapa bulan lalu, Ema Unah diajak ziarah ke makam Syekh Mansur dan refreshing dengan keluarganya ke pantai Carita.
“Alhamdulillah, Ema nggak kenapa-napa, sehat-sehat saja. Dan satu lagi makanan yang paling disukainya selain susu dan roti, adalah permen kaki, kalau ema nyebutnya permen Cokor. Sehari bisa menghabiskan satu toples,” imbuhnya lagi.
Wanita beranak enam ini juga mengatakan, Ema masih mengenal semua anak-anaknya, dan kalau diajak bicara, masih nyambung, artinya ia tidak pikun, “Apalagi kalau tentang sejarah zaman Jepang dan Belanda, pasti ema nyerocos sendiri,” ujarnya.
Darwati saat ini memiliki enam anak, dari hasil pernikahannya dengan Ahmad Syarif (70), diantaranya, Mutmainnah (40), Maryamah (38), Nurdin (36), Maryami (34), Imas (30) dan Ahmad Jajang (24), yang semuanya sudah menikah, bahkan memiliki anak.
“Sama siapa saja, Ema selalu menganggap saudara, termasuk kepada orang yang tidak dikenalnya yang suka datang ke rumah,” tandasnya.
Seorang tetangga Maemunah, Yayah (70), warga setempat mengatakan, sejak ia kecil sampai saat ini, ia mengenal Mbo Unah sebagai orang yang dermawan, walau kehidupannya tidak mewah, namun ia selalu membagi-bagi makanan dan apa saja yang dimilikinya kepada tetangga khususnya, dan orang lain umumnya.
“Waktu saya masih kecil dan almarhum bapak saya masih ada, Mbo suka bagi-bagi makanan, seperti beras, daging dan makanan apa saja yang ia punya. Sering juga mengundang warga disini makan bareng di rumahnya, dan orangnya tidak perhitungan. Makanya, semua orang di Kampung dan Desa ini kenal sama Mbo Unah,” ungkapnya, seraya diamini warga lainnya.
Kalau ada bayi baru lahir, kata wanita berjilbab ini, suka dibawa ke rumah Mbo Unah, terus dijampe (Di do’ain,red), tanpa meminta imbalan sama sekali. Bahkan, kalau ada anak kecil yang sakit demam, panas atau kejang-kejang, suka diobati sama Mbo.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, penduduk tertua yang ada di Pandeglang diantaranya:

Maemunah binti Sama’un (143 tahun), warga Kampung Jaha Girang Rt 05/06, Desa Kadu Dodol, Kecamatan Cimanuk,
Nyi Saki (115 tahun), warga Desa Ciawi, Kecamatan Patia,
Abah Warsad (110 tahun), warga Kampung Citanggok Rt 005/02, Desa Teluk, Kecamatan Labuan,
Abah Sakman (110 tahun), warga Kampung Mandalasari Rt 003/03, Desa Mandalasari, Kecamatan Kaduhejo,
Abah Ardani (106 tahun), warga Kampung Teluk Tengah, Desa Teluk, Kecamatan Labuan,
Abah Jumari (103 tahun), warga Kampung Cipining Rt 002/03, Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Sumur,
Ema Askah binti Saingga (101 tahun), warga Kampung Tangkil, Desa Sindang Laut, Kecamatan Carita dan
Abah Tb. A. Muzani (100 tahun), warga Kampung Muncang Rt 003/09, Desa Labuan, Kecamatan Labuan.

Senin, 06 Februari 2012

Nonton TV Online Di Pandeglang

Nonton TV, Disinibaru LOADING. Read more: TV Online Di Blog ini | STP Community http://satutitikdipandeglang.blogspot.com/2012 Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike Agushendriana86 Deejeey

Jumat, 03 Februari 2012

Warisan Hindu / Budha ternyata ada di Pandeglang Banten

Salah satu tempat peradaban kuno yang ada di Pandeglang yaitu terdapat di Pulosari


Gunung Pulosari – Pusat Peradaban Masa Lalu Banten. Ketinggian 1,350

Di dalam Buku Sejarah pelajaran Sekolah tampaknya akan lebih seru dan keren jika sejarah ini di beri lembar halaman tambahan untuk yang satu ini..
Ironis memang Dunia Pendidikan disini masih memandang sebelah mata tentang tempat sejarahnya sendiri.
sebagai bukti hanya beberapa persen saja yang tahu akan sejarahnya Pulosari. coba aja tanya sama anak-anak sekolah yang tinggal di Pandeglang


Padahal sebagian Pejabat Pandeglang berawal dari keturunan masyarakat sana.
mungkin malu kali untuk mempromosikan atau membeberkan tempat asalnya kepada daerah luar apa lagi ke Luar Negeri..
yang saya denger cuma APPI ( Asosiasi Pekerja Pariwisata Indonesia) saja yang bergerak dan terus memperjuangkan keberadaan pariwisata di gunung pulosari untuk Pandeglang.
sebagai sekretaris APPI pun mengatakan dahaganya "Walaupun tanpa pemerintah APPI akan terus membuktikan bahwasanya tempat ini sangat layak untuk dijadikan salah satu tempat pariwisata unggulan di Negeri Kita" seru, Asep Saefulah..
kok ngomongnya gitu? iya, karena ketika meminta bantuan dari sekian Instansi-instansi Pemerintah setempat yang begitu banyak kantor ternyata respeknya lesu, hanya Dinas Pariwisata Pandeglang saja yang memberikan bantuan berupa Materi Rp. 50.000,- Bank Jabar Banten 150 rb. Rumah Sakit Pandeglang Rp. 250.000,- itu saja sudah di Aminkan oleh pengurus APPI dan berterima kasih.. trus bagaimana bisa untuk mengembangkan pariwisata dengan dana segitu?? inikan Sudah tahun 2012.. Gubraak!! iya memang itu kenyataannya disini..

oke deeh simak aja nich..

Warisan Hindu/Budha - (Cihunjuran) persis di Kaki gunung pulosari 
Keberadaan Gunung Pulosari yang dipercaya sebagai salah satu gunung keramat diperkirakan telah muncul jauh sebelum berdirinya Kerajaan Banten Girang yaitu kerajaan yang bercorak Hindu/Buddha sebelum berdirinya Kesultanan Banten Islam.
Gambaran Gunung Pulosari sebagai gunung keramat diperoleh pula dari keterangan Claude Guillot bahwa di Desa Sanghyangdengdek, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang terdapat pemujaan lama yang menyandang nama dewa.

Tempat pemujaan tersebut tidak jauh dari rumah Agushendriana Deejeey
di Pandeglang Kota dan sudah lama dikenal berupa batu berdiri yang tingginya kira-kira satu meter dan puncaknya dipahat sederhana dan kasar berbentuk kepala, mata bulat, mulutnya hanya berupa goresan, telinganya dibuat hanya tipis sederhana dan hidung tidak nyata, lengan-lengan dan kelamin lelaki kelihatan pula, tetapi hampir tidak menonjol.
Tidak hanya itu. Keberadaan Gunung Pulosari yang dikenal sebagai gunung keramat dapat dikatakan sebagai salah satu pusat peradaban masa lalu di daerah Banten. Pernyataan ini tentunya didukung bukti-bukti peninggalannya.

Kira-kira empat kilometer dari Sanghyangdengdek di atas bukit Kaduguling tepatnya di perbatasan Desa Sukasari dan Desa Bongkaslandeuh, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang terdapat kompleks megalitik berlanjut yang di sebut Batu Goong-Citaman.
Kampung Cidaresi, Desa Palanyar, Kecamatan Cimanuk, ditemukan batu monolit megalitik yang ternyata batu bergores.
Batu bergores Cidaresi berbentuk segi tiga dengan lubang di tengah-tengah sehingga menyerupai kemaluan wanita. Karena itu, penduduk setempat menamakannya "batu tumbung" yang berarti kemaluan wanita.

Diduga batu Cidaresi ini menggambarkan simbol kesuburan, atau sebagai lambang kesucian wanita.

Satu hal menarik dan menjadi perhatian adalah bila ditarik garis lurus barat-timur, antara Batu Goong dengan Sanghyangdengdek akan berakhir di puncak Gunung Pulosari sebagai kiblat persembahan tempat roh nenek moyang sekaligus menganggap Gunung Pulosari itu sendiri sebagai gunung keramat.
Anggapan ini tidak berlebihan mengingat Babad Banten yang merupakan produk masa Islam masih menyebutkan Gunung Pulosari adalah gunung keramat.


Bahkan saya mengutip (sumber Kompas – Juliadi, tenaga teknis di Kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Serang, Banten) hanya sekedar berita dan info doang tidak cukup untuk mendatangkan turis lokal.


Menurut saya :
yang jadi pertimbangan/pertanyaan
Kenapa tempat sejarah yang berharga itu tidak di masukan pada pelajaran sejarah disekolah??
Kenapa Pemerintah daerah terlalu membanggakan tempat pariwisata yang ada di pesisir pantai dan pantai sedangkan tempat disekitar kotanya saja tidak.


1. Orang2nya masih bingung harus dimulai dari mana.

2. di Pandeglang sendiri belum ada Sejarawan atau budayawan yang pasti.. (wah ada lowongan tuh)
3. Apakah terlalu menambah banyak halaman di Pelajaran sekolah atau menambah tebal dalam ongkos mencetak buku.??
4. Pemerintah Daerah Setempat belum butuh orang2 pintar dalam bantuan teknis dan biaya  untuk membayarnya??
5. Gunungnya takut di gunduli sama orang jahil..
6. jalan menuju kawahnya kecil tidak lebih dari 1/2 meter (mungkin males bagi wisatawan untuk kesana, hhaalah alesan.. justru itu tantangannya)
7. pokoknya seribu alesan lainnya



Saran saya :
Datanglah di ujung bulan Safar ke Gunung pulosari, karena disana terdapat tradisi masyarakat lokal berbondong2 ke Puncak atau ke curug putri.. 

Kawah - Puncak Gunung Pulosari
Kenapa?? saya juga tidak tau dari kapan dan dari mana asalnya tradisi mendaki gunung pulosari secara gerombolan dan membabi buta pada saat ujung bulan Safar..
Ketika saya kesana ternyata mulai dari anak kecil ampe orang dewasa entah itu anak sekolahan atau anak kantoran semuanya berkumpul disatu tempat dipuncak kawah..
Wisatawan luar daerah juga banyak yang berdatangan..



sekian dulu yach ntar di sambung lagi..

Kamis, 02 Februari 2012

7 Fakta Unik Perusahaan Tambang bumi Raksasa di Pandeglang


7 Fakta Unik Perusahaan Tambang bumi Raksasa di Pandeglang yang tidak pernah diketahui Oleh Masyarakatnya sendiri.


Pandeglang sayang.. Pandeglang Malang..
Saya Bingung pada pemerintah Daerah apa lagi pada masyarakatnya..??
Kenapa orang-orang yang tinggal di Pandeglang bekerja ke luar daerah?
contohnya Ke Jakarta kota untuk meraih mimpi ato ke pulau kalimantan untuk bekerja sebagai tukang kayu, ato ke Malaysia yang udah jelas Negara tanpa Konsep.

Mungkin alasannya sama dengan yang Saya sendiri alami, menurutnya di Pandeglang itu bukan untuk menyambung hidup tapi untuk bertahan hidup, kalo nggak jadi pedangan ya jadi pegawai Pemda tidak labih dari itu..
untuk jadi Pedagang Butuh Modal yang memadai sedangkan Untuk jadi Pegawai Pemda butuh Uang yang memadai pula (mau kerja di Pemda?? wani piro!!??) mendengar kata2 seperti itu saya jadi malu pada diri sendiri..
singkat cerita "dengan terpaksa saya meninggalkan tanah kelahiran sendiri untuk mengadu nasib di negeri orang yg ujung2nya kebutuhan untuk hidup layak".

NAAH..!! padahal disisi lain yang katanya Pandeglang itu daerah yang kaya akan hasil bumi dan tambang..
mendengar seperti itu saya bangga di kejauhan dan bersyukur harapan2 besar tertuju pada keluarga dan teman2ku disana..

langsung aja 7 fakta yang ada dijudulnya :

(Pandeglang)  - Kepala Seksi Pertambangan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten Surya  Darmawan menjelaskan potensi tambang banyak terdapat di Pandeglang bagian selatan.

"Potensi tambang cukup banyak dan sebagian besar berada di Pandeglang bagian selatan, namun sampai saat ini belum dikelola secara maksimal," katanya di Pandeglang, Kamis.
(mungkin masyarakat disana masih terlalu polos dan sering di Bodohi oleh pejabat pemerintah)



-Tambang emas Cibaliung-
1. Potensi tambang yang terdapat di Pandeglang bagian selatan itu, di antaranya emas, perak, titanium, pasir besi, minyak bumi dan galian C.

3. Dari potensi tersebut, yang telah dimanfaatkan baru emas dan perak, yang dieksploitasi oleh PT Cibaliung Sumber Daya, anak perusahaan PT Aneka Tambang.

4. PT CSD mengoperasikan unit pengolahan emas pada lokasi tambang  yang dikuasai di Desa Padasuka Mangkualam, Kecamatan Cimanggu, seluas sekitar 7.000 hektare.
(nah kalo ini ibarat tikus sekarat di padang Padi)



Eksplorasi PT. Lindun 
5. Sedangkan untuk minyak bumi, saat ini sedang dilakukan PT  Minergi, investor asing (PMA) asal Malaysia. Dari perkiraan awal  kandungan minyak bumi itu berada pada satu titik yang wilayahnya mencakup Kabupaten Pandeglang dan Lebak.
(Nah Loh..!! musuh bubuyutan kita mau ngejajah..)
Perusahaan PMA itu mendapat izin penelitian sekitar 2006 di blok Ujung Kulon dan setelah dinyatakan sebagai pemenang tender yang dilaksanakan oleh Departemen Energi dan Sumber Mineral (ESDM), namun baru melakukan eksplorasi pada awal 2009.

Perjanjian ijin usaha pertambangan
Sementara untuk pasir besi, saat ini sedang menunggu pelelangan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
(Kira-kira yang menang tender siapa yach..?? yang pasti yang banyak amplopnyalah yang bakal menang, bukan dari SDM-nya..)

Potensi bahan tambang itu, menurut dia, data perkiraan berdasarkan hasil eksplorasi yang dilakukan PT Tiara Dong Hi kandungan pasir besi itu terdapat dalam wilayah seluas 170 hektare.


6. PT Tiara  Dong Hi melakukan eksplorasi kandungan pasir besi selama 18 bulan sejak Juli 2007.


Bor - minyak
7. PT. Lundin, investor asal swiss sampai saat ini masih melakukan ekplorasi Minyak Bumi di wilayah pandeglang  yang meliputi beberapa di kecamatan Panimbang, Patia Sobang, Sukaresmi.


(Ayou Perusahaan mana lagi yang mau nyoceng secara positif untuk daerah Pandeglang)


tulisan yang sama di :
Agushendriana
antarabanten.com